POST 5 #SOSMED
Tempe Ambigu mempersembahkan sebuah "Post Spesial" ...
Edisi Ujian Praktik !
#konspirasilebihsedikit
-
-
-
Pengaruh Jejaring Sosial Terhadap Perilaku Remaja
Menurut Chris Garret (konsultan bisnis online), 'media sosial' adalah :
"Alat, jasa dan komunikasi yang memfasilitasi hubungan antara orang dengan satu sama lain dan memiliki peminat yang banyak."
Tidak terkecuali para remaja, bahkan usia dibawah umur sudah memiliki akun media sosial pribadi.
-
-
-
Perkembangan media sosial sangat pesat karena semua orang bisa memiliki media sendiri. Jika untuk media tradisional seperti koran, televisi, atau radio dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang banyak, maka berbeda sekali dengan media sosial. Pengguna media sosial secara mudah bisa mengakses menggunakan jaringan internet dengan biaya yang kecil dan dilakukan sendiri dengan mudah.
Berikut adalah macam-macamnya ...
![]() |
Logo Facebook |
![]() |
Logo Instagram |
![]() |
Macam-macam Media-Sosial Lintas Tema |
Oleh karena itu remaja sebagai pengguna aktif terbanyak dan hampir setiap hari menggunakan media sosial kerap kali menerima secara langsung pesan atau informasi yang ada di media sosial yang sangat cepat tersebar. Belum sempurnanya kematangan pemikirian remaja membawa pengaruh negatif terhadap informasi yang tidak baik melalui media sosial. Seperti yang kita ketahui, media sosial merupakan wadah bagi remaja untuk menuangkan kebebasan berekspresi, baik itu bentuk gambar ataupun pesan-pesan yang terkadang menyesatkan.
Informasi yang tersebar melalui media sosial disimak secara rutin mengarah kedalam pembentukan opini dikalangan remaja. Salah satu contohnya, sebuah official account hanya mengutip halaman yang isinya hanya membahas mengenai manisnya hubungan pacaran, gambaran seorang pacar yang ideal, dan lainnya. Rutinnya account itu memposting pesan-pesan seperti itu, secara tidak langsung hanya mengarahkan fokus perhatian remaja yang hanya mengarah kepada pacaran bukannya tentang sekolah.
Melalui ulasan tersebut, dapat dinyatakan bahwa media sosial memiliki pengaruh baik-buruk bagi penggunanya, dalam konteks ini, remaja. Dampak positif-negatif media sosial bagi kalangan remaja tersebut adalah sebagai berikut ...
# DAMPAK POSITIF :
- Menjaga silaturahmi dengan keluarga ataupun saudara yang jauh dan sudah lama tidak bertemu, kemudian lewat media sosial hal itu bisa dilakukan.
- Sebagai sumber belajar dan mengajar media sosial memiliki dampak yang sangat besar sekali. Kita dapat browsing dan belajar ilmu pengetahuan yang beragam disana, karena internet memiliki banyak topik dan sumber ilmu terbaru. Dengan mencari topik di internet kita selangkah lebih maju saat memulai pembelajaran didalam kelas.
- Media penyebaran informasi. Hanya dalam tempo beberapa menit setelah kejadian, kita telah bisa mengetahui informasi tersebut.
- Memperluas jaringan pertemanan. Dengan menggunakan media sosial kita bisa berkomunikasi dengan siapa saja, bahkan yang belum dikenal sekalipun.
- Sebagai sarana untuk mengembangkan keterampilan. Pengguna media sosial dapat belajar bagaimana beradaptasi, bersosialisasi dengan publik.
- Media komunikasi. Pengguna media sosial dapat berkomunikasi dengan pengguna diseluruh dunia.
- Sebagai tempat promosi. Dengan banyaknya orang yang menggunakan media sosial, dapat digunakan bagi seseorang ataupun kelompok yang bergelut di bidang usaha untuk mempromosikan produk/jasa yang kita tawarkan. Hal ini juga memungkinkan para pengusaha kecil dapat mempromosikan produknya tanpa mengeluarkan biaya yang besar.
# DAMPAK NEGATIF :
- Kejahatan dunia maya (Cyber Crime). Seiring berkembangnya teknologi, berkembang pula kejahatan. Di dunia internet, kejahatan dikenal dengan nama cyber crime. Kejahatan dunia maya sangatlah beragam. Di antaranya, carding, hacking, cracking, phising, dan spamming.
- Pornografi. Anggapan yang mengatakan bahwa internet identik dengan pornografi memang tidak salah. Dengan kemampuan penyampaian informasi yang dimiliki internet, pornografi pun merajalela.
- Perjudian. Dampak lainnya adalah meluasnya perjudian. Dengan jaringan yang tersedia, para penjudi tidak perlu pergi ke tempat khusus untuk memenuhi keinginannya. Kamu hanya perlu menghindari situs seperti ini, karena umumnya situs perjudian tidak agresif dan memerlukan banyak persetujuan dari pengunjungnya.
- Menurunnya tingkat kesehatan. Jika anda sudah terlalu asyik memainkan sosial media maka mata anda akan selalu terpaku kepada layar smartphone yang tentu akan mengganggu kesehatan mata anda. Terlebih jika anda terus menerus melakukan aktivitas tersebut hingga larut malam, selain akan mengganggu kesehatan mata, berat badan anda bisa saja naik. Hal tersebut pernah dikemukakan oleh para peneliti Nothwestern University, mereka menyatakan penggunaan smartphone saat di jam-jam tidur akan dapat menyebabkan obesitas karena paparan sinar biru dari smartphone dapat meningkatkan hormon ghrelin yang berfungsi memberi sinyal lapar pada tubuh seseorang.
- Memungkinkan menjadi seorang yang individualis. Jika seseorang terlalu menikmati dengan adanya sosial media ini maka sifat individualis lambat laun akan muncul. Sehingga seseorang ini lebih menikmati keberadaannya sendiri sekalipun ketika bertemu dengan banyak orang.
- Terjadinya Cyber-Bullying. Cyber bullying merupakan bentuk kekerasan di internet yang dilakukan atau dialami oleh seseorang terutama anak-anak dan remaja. Umumnya cyber bullying dilakukan para remaja dimana pada usia-usia tersebut mereka membutuhkan pengakuan tentang keberadaan mereka.
- Maraknya kejahatan yang berasal dari sosial media. Kita mungkin sudah sering mendengar kabar di berita-berita tentang kasus kejahatan yang berawal dari sosial media ini, diantaranya seperti kasus penculikan, pemerkosaan hingga pembunuhan. Inilah salah satu dampak negatif yang cukup parah dari sosial media. Ketika di sisi lain sosial media memberikan dampak positif untuk menambah pertemanan, di sisi lain ada dampak yang harus kita perhatikan.
- Hal ini umumnya terjadi pada seseorang yang usianya masih remaja. Sifat pemikiran remaja yang cenderung masih labil maka akan lebih mudah bagi pelaku kejahatan untuk melaksanakan aksinya tersebut. Anda bisa lebih selektif untuk menjalin pertemanan jika anda baru mengenalnya melalui sosial media.
- Menurunkan produktivitas. Salah satu yang dapat memicu menurunnya produktivitas seseorang adalah ketika fokusnya tergantikan oleh hal-hal yang lain. Tentu penggunaan sosial media yang berlebih maka akan membuat anda enggan untuk melakukan hal-hal lain yang lebi bermanfaat dan bisa anda lakukan.
- Bisa melalaikan sesuatu yang menjadi kewajiban. Seseorang tentu mempunyai kewajiban yang seharusnya bisa sesegera mungkin dilakukan. Seperti misalnya bagi seseorang yang beragama Islam setiap harinya harus melaksanakan sholat yang merupakan ibadah wajib yang tidak boleh dilalaikan. Bagi seorang pelajar juga mempunyai kewajiban untuk belajar. Disini sosial media tentu berperan untuk membuat seseorang menunda pekerjaaannya. Yang disayangkan pelajar-pelajar saat ini banyak yang mengalihkan fokusnya untuk kegiatannya bersosial media. Tidak hanya di rumah, ketika di sekolah pun tempat yang seharusnya digunakan sebagai tempat menuntut ilmu ada kalanya tergangggu ketika seorang murid lebih sering menggunkan handphonenya di dalam kelas untuk kegiatan diluar pembelajaran.
- Menghambat mimpi dan cita-cita. Masih berkaitan dengan pointdi nomor 9, ketika produktivitas-produktivitas seseorang mulai menurun maka hal-hal yang seharusnya dilakukan untuk mencapai tujuan kita akan terhambat dikarenakan seseorang tersebut telah berada di zona nyaman yang membuat enggan bergerak sehingga mengakibatkan lupa bahwasannya seseorang tersebut mempunyai mimpi yang harus dikejar. Zona nyaman yang kami maksud tentu zona nyaman ketika bersosial media.
- Maraknya informasi kebohongan. Sebarkan, sebarkan, sebarkan! Kata-kata tersebut acap kali kita lihat di sosial-sosial media seperti Facebook, Whatsapp, dan lain-lain. Bagi seseorang yang belum memiliki pemikiran kritis tentu dengan mudahnya percaya dengan informasi yang belum jelas kebenarannya sehingga kemudian pesan berantai tersebut beredar dimana-mana. Informasi-informasi yang berupa kebohongan ini sering kali kita menyebutnya dengan hoax. Yang menakjubkan beberapa kali kabar hoax bisa menjadi viral karena banyaknya seseorang yang menerima kemudian menyebarkannnya
- Melabilkan emosi. Mungkin yang menjadi pertanyaan anda adalah kapan sosial media dapat berperan memainkan emosi seseorang? Emosi seseorang akan cenderung terganggu ketika melihat suatu berita dan tulisan yang tidak sesuai dengan perasaan orang tersebut.
- Membuat hidup lebih konsumtif. Kehidupan di era modern seperti ini nampaknya semakin menambahkan kebutuhan seseorang. Salah satunya kebutuhan untuk pembelian paket data. Bagi seseorang yang sudah mengalami ketergantungan terhadap internet terutama sosial media ketika kuota maupun paket data yang dimiliki sudah habis tanpa pikir panjang tentu akan menyegerakan untuk mengisinya kembali tanpa memikirkan keperluan yang harus diutamakan. Mungkin hal ini tidak terlalu penting bagi seseorang yang berada dikalangan menengah ke atas.
- Mengakibatkan kecanduan. Sudah bukan hal yang diragukan lagi saat ini sudah banyak orang-orang yang lebih menyukai berkomunikasi melalui sosial media dibanding melakukan komunikasi secara langsung. Ungkapan sosial media mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat nampaknya nyata dan menjadikan bukti bahwa seseorang tersebut telah mengalami candu karena sosial media.
- Privasi kehidupan lebih diketahui orang banyak. Mungkin hal ini tidak berlaku bagi seseorang yang kurang suka mengumbar privasinya di sosial media. Namun ketika ada seseorang yang terlalu gemar menunjukkan kehidupan bahkan privasinya tentu hal tersebut menjadi kurang baik atau bisa dianggap spam. Terlebih ketika hal tersebut diketahui seseorang yang memiliki niat jahat.
- Mudahnya seseorang meluapkan perasaannya. Menggunakan Sosial media memang merupakan hak bagi semua orang, salah satunya untuk berbagi cerita mengenai apa yang telah dirasakan seseorang tersebut. Tapi mungkin anda sering melihat tentang komentar-komentar negatif yang diberikan dengan menggunakan kata-kata kasar dan tidak sewajarnya. Dengan sosial media seseorang dengan mudahnya memberi komentar kepada orang lain, sekalipun tidak saling mengenal. Namun komentar dengan bentuk yang kurang baik tentunya bisa membuat orang lain yang membacanya bisa merasa sakit hati.
- Tersebarnya perilaku yang kurang baik. Adanya sosial media pada akhirnya juga menambah kegiatan kerja pemerintah kita. Jika dulu hanya media televisi diharuskan untuk menyensor acara yang ditayangkan saat ini dari sosial media nyatanya yang harus lebih diperhatikan. Sosial media mempunyai akses yang lebih mudah dan tidak semua yang berada di sosial media merupakan hal-hal baik. Ketika seseorang terutama pada usia anak-anak dan remaja menyaksikan suatu tontonan yang tidak baik maka muncul dorongan-dorongan untuk meniru perilaku apa yang telah ditontonnya.
- Menurunkan daya ingat. Ketika seseorang sudah terlalu asyik memainkan gadget dan berbincang di sosial media maka daya ingat seseorang tersebut semisal jadi rentan lupa terhadap waktu.
- Menurunkan kreativitas. Selain menurunkan produktivitas bermain sosial media juga mampu menurunkan kreativitas.
- Menimbulkan kebencian. Ini juga hal yang sering terjadi saat ini karena tidak semua orang-orang dapat menerima apa yang disebarkan oleh orang lain dan hal itulah yang acapkali menimbulkan kebencian.
Lalu, bagaimana cara pencegahannya -dari dampak negatif- ?
CARA PENCEGAHAN :
- Luangkan waktu dengan anak saat belajar komputer dan internet. Meluangkan waktu lebih banyak bersama anak bisa dengan belajar bersama lebih dalam tentang komputer dan internet. Baik orangtua maupun anak harus tahu dan bisa mengoperasikan situs jejaring sosial, forum diskusi, keamanan transaksi belanja, cara chatting, cara mengetahui situs baik dan situs buruk, mencari dan memutar video di YouTube, dan cara mencari gambar dan video via Google
- Berikan pemahaman mengenai manfaat dan bahaya internet. Setelah mempelajari caranya, tambahkan pemahaman pada anak tentang manfaat dan bahaya internet. Orangtua harus memiliki pengetahuan lebih luas, dan mendiskusikannya dengan anak. Beritahu juga soal karakteristik predator online, dan berbagai kasus terungkapnya predator online di berbagai negara.
- Ingatkan anak tentang konsep “orang asing”. Ingatkan pada anak agar tidak percaya begitu saja pada orang yang baru dikenalnya. Tekankan kepada anak agar tidak memberikan informasi pribadi, seperti email dan nomor telepon.
- Kenalkan etiket bergaul dengan teman “online”. Memperluas pergaulan sah saja, apalagi anak-anak kini sudah semakin terbuka dengan teknologi internet. Namun perlu diajarkan kepada anak agar memperhatikan batasan pergaulannya. Jangan izinkan anak-anak bertemu langsung dengan teman baru yang dikenal lewat chatting.
- Hindari anak mengakses internet di kamar pribadi. Meski fasilitas di rumah lengkap, komputer dan ponsel sudah terkoneksi dengan internet, pastikan ada batasan. Jangan biarkan anak-anak mengakses internet di kamar pribadinya. Letakkan komputer di ruang keluarga atau di ruangan orangtua agar mudah dilihat dan dikontrol.
- Kenalkan aktivitas kreatif lainnya dengan internet. Arahkan anak untuk melakukan aktivitas kreatif dan positif dengan media internet. Kenalkan juga tentang banyaknya kesempatan berprestasi atau mendapatkan hadiah dari kegiatan kreatif di internet, misalkan kompetisi menulis. Untuk itu kenalkan lebih dahulu kegiatan menulis di internet, misalnya dengan mengisi blog pribadi.
Dan berikut adalah tips dan saran dalam penggunaan media sosial bagi remaja ...
TIPS & SARAN :
- Gunakan username yang mewakili diri
- Pelajari kebijakan tertentu dan aturan privasi
- Biasakan log out selesai menggunakan
- Batasi informasi di profil
- Manfaatkan media sosial (seperti pada dampak-dampak positif)
- Posting sesuatu yang positif
- Kenali kawan, hindari orang tidak dikenal
- Akses media sosial dengan awalan https:// atau download aplikasi di web terverifikasi
- CG Lucas
Comments
Post a Comment